Ilustrasi artis, exoplanet gas raksasa dengan satelit serupa Bumi. Kredit: Andy McLatchie
Bulan teman dari Bumi atau satelit yang menjadi teman sepi bagi planet-planet lain bukanlah hal asing bagi kita di Tata Surya. Tapi bagaimana dengan planet di luar Tata Surya atau yang dikenal sebagai exoplanet. Apakah exoplanet punya satelit? Tentu saja. Setiap sistem keplanetan bisa jadi memiliki satelit yang mengitari planet-planetnya. Yang jadi masalah satelit tersebut sulit diamati pada sistem extrasolar karena ukuran si satelit yang kecil.

Tapi tampaknya masalah ini bisa diatasi. David Kipping dan kawan-kawannya, para astronom dari University College London (UCL) menemukan kalau satelit yang potensial mendukung kehidupan di luar Tata Surya akan makin mudah ditemukan. Bagaimana caranya?

Menurut David Kipping, satelit seperti ini bisa ditemukan dengan mengamati perubahan gerak atau perubahan goyangan (wobbles) pada kecepatan planet induknya. Tidak hanya untuk mendeteksi keberadaan satelit, penelitian David membawa kita untuk dapat menghitung massa dan jarak dari planet induknya. Tak hanya itu, kita juga bisa mengetahui faktor-faktor yang mendukung kehidupan di satelit itu.

Dari 300 lebih exoplanet yang ada, 30 di antaranya merupakan planet yang berada pada zona habitasi (zona layak huni). Zona layak huni ini merupakan area di dekat bintang yang memungkinkan planet memiliki kondisi untuk mendukung kehidupan di dalam dirinya. Dari ke-30 planet yang ada di zona habitasi, ternyata kesemuanya merupakan planet gas raksasa yang tidak dapat menopang kehidupan. Pada kondisi seperti ini, pencarian satelit disekitar planet menjadi sangat penting. Satelit pada planet-planet tersebut tentunya akan berada pada zona habitasi dan kemungkinan besar merupakan satelit batuan dan akan mirip Bumi, berpotensi untuk memiliki kehidupan di dalamnya.

Pengamatan yang dilakukan sampai saat ini hanya mengamati perubahan posisi planet saat mengorbit bintang. Dengan metode tersebut, sulit untuk mengetahui keberadaan satelit karena perubahan yang terjadi bisa disebabkan juga oleh fenomena lain seperti planet yang lebih kecil. Metode yang diajukan David Kipping untuk melihat perubahan pada posisi dan kecepatan planet saat mengorbit bintang, akan memberi informasi yang lebih sesuai untuk dapat mendeteksi keberadaan satelit bahkan yang massanya setara massa Bumi disekitar planet gas bermassa Neptunus.

Dalam geraknya, gangguan atau goyangan yang terjadi dalam posisi dan kecepatan planet bisa disebabkan oleh planet dan satelit yang sedang mengorbit pusat gravitasinya. Metode lama yang digunakan dengan mengamati perubahan pada posisi planet dalam mencari satelit tidak dapat memberi informasi tentang massa dan jarak satelit dari planet.

Menurut Prof. Keith Mason, Pimpinan Eksekutif Science and Technology Facilities Council, “Merupakan hal yang sangat menyenangkan sekarang manusia bisa memperoleh begitu banyak informasi mengenai planet dan satelit jauh. Seandainya sebagian dari planet gas raksasa tersebut memiliki satelit, seperti halnya pada Jupiter dan Saturnus, maka akan ada sebuah kemungkinan baru kalau sebagian diantara satelit itu mirip dengan Bumi.”

Sumber : Science and Technology Facilities Council (STFC)




Tanda adanya badai terdeteksi oleh astronom. Kredit : NASA/JPL-Caltech/T. Pyle


Keingintahuan, mimpi dan harapan untuk menemukan kehidupan cerdas lainnya terus membawa manusia dalam pencarian ke sudut-sudut alam semesta. Apakah pencarian itu tanpa hasil? Tidak juga. Tahun lalu penemuan planet layak huni di bintang Gliese 581 membawa kita pada paradigma baru akan keberadaan planet yang memiliki air di luar Tata Surya. Mengapa air? Ini tak lepas dari pentingnya air sebagai unsur kehidupan di Bumi. Karena tentunya pencarian kehidupan akan selalu mengacu pada kehidupan di Bumi.

Kali ini para astronom kembali mendeteksi keberadaan air bahkan juga kemungkinan tanda cuaca di sebuah planet nun jauh di luar Tata Surya. Planet gas raksasa yang tengah diamati itu mengorbit bintang yang berada 63 tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Diperkirakan planet asing tersebut memiliki karbon dioksida dan metana di atmosfernya.

Berdasarkan model teoritis, air merupakan molekul paling berlimpah di alam semesta. Nah, tentunya molekul air akan mudah terbentuk dalam atmosfer planet. Sayangnya ternyata tidak semudah itu. Saat pengamatan pertama dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan air di spektrum atmosfernya. Jejak awal air di atmosfer memang sempat dikenali tahun lalu pada planet ini dan exoplanet lainnya. Namun saat itu data yang ada masih ambigu. Bukti baru kembali dimunculkan setelah spektrum yang ada memperlihatkan dengan sangat jelas keberadaan air di atmosfer planet tersebut.

Planet ini termasuk kategori planet “hot Jupiter” - sebuah planet gas raksasa yang mengorbit sangat dekat ke bintangnya dibanding Jupiter ke Matahari. Karena itu planet yang juga dikenal sebagai planet HD 189733b ini lebih panas dari pada Jupiter. Pengamatan pada HD 189733b dilakukan dengan menggunakan metode “gerhana pada saat kontak awal” untuk mengeliminasi cahaya bintang induk dan merekam cahaya si planet.

Dengan metode ini, astronom harus merekam cahaya kedua objek tersebut baru kemudian dikurangi dengan spektrum cahaya bintang yang diambil saat planet berada di baliknya. Carl Grillmair dari Spitzer Science Center menggunakan spektograf infra merah pada Spitzer Space Telescope untuk mengamati planet HD 189733b. Pengamatan dilakukan pada panjang gelombang infra merah menengah, area spektrum dimana tanda molekul air akan mudah dikenali dengan jelas. Hasilnya, tak pelak lagi tampak keberadaan uap air disana.

Langit Berawan
Tapi mengapa pada saat pertama kali diteliti tidak tampak jelas keberadaan air pada spektrum HD 189733b? Mengapa bisa ada perubahan seperti itu?

Perubahan mungkin saja terjadi karena perubahan awan pada lapisan atmosfer teratas planet tersebut. Diprediksi terjadi badai yang dahsyat atau cuaca yang sangat buruk disertai angin ribuan mil perjam yang membentuk awan tinggi di atmosfer dan menyembunyikan tanda keberadaan air pada awan yang lebih rendah.

Saat ini masih belum bisa dipastikan apa yang terjadi dengan data yang ada. Namun penjelasan yang menyertakan perubahan cuaca ini sangat memungkinkan dan memberi kegembiraan baru. Bayangkan jika ini benar, kita baru saja mendapat petunjuk laporan cuaca dari dunia baru yang berada jauh dari Tata Surya.

Menurut Adam Burrows dari Princeton University, pertanyaan-pertanyaan yang ada diharapkan akan memperoleh jawaban dari data baru yang akan datang bulan depan. Diharapkan data tersebut bisa mengkonfirmasi apakah memang yang dilihat adalah pola pertama dari cuaca di exoplanet ataukah perbedaan itu muncul dari perbedaan cara pengambilan data.

Tanda Kehidupan
Air.. memang merupakan satu di antara 4 unsur kimia yang mengindikasikan sebuah planet masuk dalam kriteria layak dihuni. Tiga unsur lainnya adalah karbon dioksida, metana, dan oksigen. Dari ke-4 unsur tersebut, 3 di antaranya telah ditemukan di atmosfer HD 189773b. Sayangnya sampai saat ini belum ditemukan tanda keberadaan oksigen. Bahkan tanda keberadaan oksigen memang belum ditemukan di exoplanet manapun.

Bagaimana kalau oksigen ditemukan di HD 189733b, akankah ada kehidupan di sana? Bukankah ke-4 unsur kimia yang mendukung kehidupan sudah lengkap? Seandainya di sana ada oksigen, planet HD 189733b masih tidak memungkinkan untuk memiliki kehidupan yang mirip dengan Bumi. Ini disebabkan karena planet ini terlalu panas untuk bisa memiliki kehidupan. Seandainya terbentuk pun kehidupan itu tidak akan bertahan lama.

Namun keberhasilan mendapat spektra molekul penunjang kehidupan tetap merupakan sebuah kemenangan. Dan metode yang sama akan dapat diterapkan untuk mempelajari atmosfer planet batuan yang serupa Bumi, yang justru memungkinkan untuk memiliki kehidupan di dalamnya. Tapi untuk mencapai titik tersebut, dibutuhkan peralatan yang lebih besar dan lebih baik.


Sumber : Nature

Flare Matahari tingkat X-9 tgl 5 Desember 2006, yang diamati Solar X-Ray Imager yang terpasang di  GOES-13 satellit milik NOAA. Kredit: NASA/ NOAA

Teleskop antariksa STEREO (Solar Terrestrial Relations Observatory) adalah sepasang teleskop antariksa yang digunakan untuk mendapatkan gambaran ruang 3 dimensi lingkungan dalam Matahari. Pada pengamatan 5 Desember 2006, STEREO berhasil merekam peristiwa ledakan (flare) Matahari yang sangat kuat, mencapai tingkat X9, termasuk yang paling besar selama 30 tahun terakhir aktivitas Matahari. Tetapi, temuan yang menarik dari pengamatan STEREO adalah, ditemukannya adanya pancaran atom Hidrogen yang berasal dari flare tersebut, alih-alih semburan partikel hancuran atom yang selama ini telah ditemukan pada pengamatan flare. Semburan atom ini merupakan tipe atom-atom netral berenergi (Energetic Neutral Atoms/ENAs), dan ternyata hanya ditemukan populasi tunggal atom-atom Hidrogen, tanpa ada kontaminasi atom-atom lain, bahkan tidak ditemukan adanya atom-atom Helium.

Selama ini, flare Matahari dipercaya bisa menghancurkan atom-atom, membentuk partikel–partikel pecahan atom, seperti elektron, proton atau ion-ion. Lalu bagaimana bisa flare matahari tersebut bisa memancarkan atom hidrogen, dan bukannya pecahan-pecahan atom, sebagaimana yang selama ini terjadi?

Untuk mengamati Matahari, dan menyusun citra tiga dimensi Matahari, maka STEREO mempergunakan beberapa instrumen dan teleskop-teleskop berada pada posisi unik yang mengapit Bumi, sehingga bisa mendapatkan gambaran tiga dimensi Matahari. Pada pengamatan 5 Desember 2006, instrumen Teleskop Energi Rendah (Low Energy Telescopes/LETs) STEREO menangkap adanya peningkatan seketika proton. Partikel yang datang terukur berasal dari sekitar tepi Matahari. Pada energi yang lebih tinggi, pengamatan menggunakan Teleskop Energi Tinggi (High Energy Telescopes/HETs), yang tidak mengarah langsung ke Matahari, hanya terjadi peningkatan yang sangat kecil.

Dari hasil pengamatan tersebut maka memberikan penjelasan bahwa kejadian tersebut diakibatkan atom netral berenergi tinggi yang datang langsung dari Matahari, dalam hal ini atom hidrogen. Selang tiga puluh menit setelah kejadian tersebut, kemudian detektor tidak merekam adanya kegiatan, tetapi setelah itu datang gelombang kedua, berupa partikel-partikel yang biasa ber-asosiasi dengan flare, seperti proton, ion-ion helium, oksigen, dan besi.

Apakah kejadian flare yang disertai adanya pancaran atom netral itu memang terjadi pada setiap flare? Atau, bagaimanakah atom hidrogen bisa tetap utuh menjadi atom setelah terjadi flare? Apakah ledakan yang bisa mempertahankan atom tersebut berasosiasi juga dengan semburan-semburan partikel berat, sebagaimana yang telah terjadi selama ini dan teramati?

Menurut Richard Mewaldt dari Caltech, yang telah menelaah fenomena tersebut, sebetulnya semua atom-atom tersebut hancur ketika terjadi flare, apalagi flare yang terjadi pada kelas besar (X9). Tetapi, ketika partikel hancuran atom tersebut terpancar, tepat saat lepas dari atmosfer Matahari mengarah ke Bumi, beberapa proton menangkap kembali elektron, membentuk kembali atom-atom hidrogen. Atom yang terbentuk tersebut bergerak dengan cepat dan langsung, jauh sebelum terbongkar kembali. Dan karena atom hidrogen bermuatan netral, maka atom-atom tersebut dapat bergerak langsung menjauhi Matahari tanpa mengalami interferensi Magnetik.

Sedangkan, ion-ion dan partikel berat cenderung bermuatan, sehingga mengalami interferensi magnetik oleh medan magnet Matahari, sehingga arah penjalarannya mengalami defleksi ketika menjauhi Matahari, dan pada akibatnya, teramati seperti datang dari berbagai arah pada permukaan Matahari dan datang kemudian dibandingkan atom-atom Hidrogen.

Hal ini memberikan gambaran baru pada kejadian flare Matahari: bahwa atom hidrogen mungkin saja terbentuk dan berasosiasi dengan ledakan Matahari, dan mungkin selama ini telah terjadi, tetapi baru bisa teramati oleh adanya pengamatan STEREO. Tetapi dugaan ini masih membutuhkan pengamatan lebih lanjut, terus, dan seiring dengan meningkatnya aktivitas Matahari, maka kejadian-kejadian yang akan terjadi bisa memberikan gambaran tentang keterkaitan keberadaan atom hidrogen dan kejadian flare Matahari.




Meteorit besi dari permukaan Mars, diambil oleh Mars Exploration Rover Opportunity. Kredit : NASA

Beberapa logam mulia dan langka di dunia termasuk platinum dan iridium bisa memperlihatkan keberadaannya di dalam kerak Bumi dan di dalam meteorit besi dan meteorit batuan-besi yang merupakan potongan sejumlah besar asteroid yang telah mengalami proses geologi di awal masa tata Surya terbentuk.

Dr. Gerhard Schmidt dari the University of Mainz, Jerman, menghitung sekitar 160 logam asteroid yang memiliki diameter 20 km, yang diperkirakan memiliki konsentrasi kandungan logam-logam langka tersebut. Logam-logam langka yang ditemukan di dalam kerak Bumi tersebut dikenal sebagai Highly Siderophile Elements (HSE). Elemen Siderophile merupakan kelompok logam transisi yang memiliki kerapatan sangat tinggi yang terikat dengan logam besi pada kondisi padat ataupun cair. Kelompok HSE ini terdiri dari rhenium (Re), osmium Os), iridium (Ir), ruthenium (Ru), rhodium (Rh), platinum (Pt), palladium (Pd) dan emas (Au).

Menurut Dr. Schmidt kunci untuk memahami asal mula planet adalah pengetahuan akan kelimpahan HSE di dalam kerak dan mantel Bumi, Mars dan Bulan. Dr. Schmidt menemukan kelimpahan seragam HSE dalam contoh lapisan teratas kerak Bumi. Setelah melakukan perbandingan dengan jumlah HSE di meteorit, tampaknya HSE ini memiliki sumber kimia kosmik.

Impresi artis, tabrakan meteorit di Bumi yang menyebabkan terbentuknya Bulan. Kredit : ESA

Dalam 12 tahun, Dr Schmidt melakukan analisa terhadap konsentrasi HSE pada situs tabrakan meteorit di seluruh dunia, juga pada contoh kerak dan mantel Bumi. Selain itu ia juga membandingkan data yang ia dapat di Bumi dengan data tabrakan Breccias di Bulan yang dibawa oleh misi Apollo. Perbandingan juga dilakukan dengan meteorit dari Mars, yang diyakini merupakan contoh dari kerak dan mantel Mars.

HSE sendiri terdapat di nebula yang merupakan asal terbentuknya Bumi. Namun pada saat planet muda ini mengalami evolusi, HSE yang ada mengalami pemanasan dan kemudian hilang bersama elemen berat lainnya dari mantel silikat ke bagian inti besi dan logam yang kaya nikel. Keberadaan HSE di mantel masih menjadi perdebatan dan teori yang diterima luas adalah HSE ditambahkan oleh tabrakan meteorit sebagai lapisan materi di permukaan Bumi setelah terbentuknya inti sekitar 20-30 juta tahun lalu setelah akresi planet. Diperkirakan tabrakan yang terjadi tersebut berasal objek seukuran Mars yang memicu pembentukan Bulan.

Kelas meteorit yang berbeda memiliki karakteristik perbandingan elemen HSE yang memberi indikasi dimana mereka terbentuk di Tata Surya.Dan karakteristik perbandingan HSE di mantel teratas Bumi (contoh elemen ruthenium/iridium memiliki rasio 2) cocok dengan prediksi teoretik pembentukan asteroid di area Merkurius-Venus.

Impresi artis, meteorit logam, Kleopatra. Kredit : NASA

Bumi merupakan objek yang berbeda dengan inti besi-nikel, mantel silikat, dan kerak silikat yang telah mengalami evolusi. Dalam penelitian ini terlihat rasio kelimpahan HSE di kerak bumi jauh lebih tinggi dari yang ditemukan di meteorit batuan, yang dikenal dengan nama chondrites. Chondrites ini merepresentasikan materi awal pembentuk Tata Surya. Rasio HSE yang ditemukan memiliki kemiripan dengan yang ada di meteorit batuan-besi. Meteorit tersebut merupakan potongan besar asteroid yang sudah mengalami pemanasan internal di masa lalu untuk membentuk inti logam cair. HSE secara khusus terkonsentrasi di inti cair dan pada batas dengan materi padat, yakni pada selubung batuang, Namun, rasio yang sesungguhnya dari logam yang berbeda-beda bergantung pada kondisi fisik dimana mereka terbentuk.

Rasio HSE yang ditemukan pada mantel teratas Bumi tidak sepenuhnya sama dengan spesimen meteorit yang ditemukan di seluruh dunia. Yang memiliki kemiripan hanyalah rasio HSE pada meteorit besi Charlotte.

Sampai saat ini ada sekitar 20 meteorit besi dan 20 meteorit batuan, yang disebut chondrites yang telah diidentifikasi dari 175 akibat tabrakan di bumi, sementara 135 lainnya masih belum diketahui. Dan di antara kesemuanya itu belum aa meteorit yang diidentifikasi terbentuk di area Merkurius-Venus.

Sebagian meteorit dari Mars yang diperkirakan merupakan representatif kerak Mars juga memiliki nilai HSE yang hampir mirip dengan kelompok meteorit besi dan meterit batuan. Dengan demikian diperkirakan proses yang sama juga terjadi di Mars.




Bumi

Gambar Bumi
Statistik sosial manusia
Pemukiman terbesar Jakarta, Tokyo, Mexico City, Seoul, New York, São Paulo, Mumbai,
Bahasa
(2000 est.)
Bahasa Mandarin 14,37%,
Bahasa Hindi 6,02%,
Bahasa Inggris 5,61%,
Bahasa Spanyol 5,59%,
Bahasa Bengali 3,4%,
Bahasa Portugis 2,63%,
Bahasa Rusia 2,75%,
Bahasa Jepang 2,06%,
Bahasa Jerman 1,64%,
Bahasa Korea 1,28%,
Bahasa Perancis 1,27%,
Lainnya
Agama
(2002 est.)
Kristen 32,71%,
Islam 19,67%,
Hindu 13,28%,
Buddha 5,84%,
non-religius 14,84%,
Lainnya 13,05%
Populasi (Per 9 Maret 2005)
- Total 6.423.457.263
Mata uang Dolar Amerika, Yen Jepang, Euro, Pound sterling, Lainnya
PDB (perk. 2003)
-PPP 51.656.251.000.000 IND
per kapita 8.236 IND
-Nominal 36.356.240.000.000 USD
per kapita 5.797 USD
Karakteristik orbit (Epoch J2000)
Sumbu Semi-mayor 149.597.887 km
(1,000 000 11 AU)
Keliling orbit 0,940 Tm
(6,283 AU)
Eksentrisitas orbit 0,016 710 22
Perihelion 147.098.074 km
(0,983 289 9 AU)
Aphelion 152.097.701 km
(1,016 710 3 AU)
Periode tahun sideris 365,256 96 hari
(1,000 019 1 a)
Periode Sinodik t/a
kecepatan orbit rata-rata 29,783 km/s
Kecepatan Orbit Maksimum 30,287 km/s
Kecepatan Orbit Maksimum 29,291 km/s
Inklinasi 0,000 05°
(7,25° terhadap katulistiwa matahari)
Longitude of the ascending node 348,739 36°
Argument of the perihelion 114,207 83°
Satelit alami 1 (Bulan), namun lihat juga 3753 Cruithne
Ciri-ciri fisik
Diameter Ekuatorial 12.756,28 km
Diameter Polar (Geografi) 12.713,56 km
Diameter rata-rata 12.742,02 km
Kepepatan 0,003 35
Keliling ekuatorial 40.075 km
Keliolig Poral 40.008 km
Luas permukaan 510.067.420 .km²
Volume 1,0832×1012 km³
Massa 5,9736×1024 kg
Kepadatan 5,515 g/cm³
Gravitasi permukaan katulistiwa 9,780 m/s² 1
(0,997 32 gee)
Kecepatan Lepas 11,186 km/s
Hari sideris 0,997 258 hari (23,934 jam)
Kecepatan Putar 1674,38 km/h = 465,11 m/s
(di katulistiwa)
Kemiringan Sumbu 23,439 281°
Asensi kanan
dari kutub utara
0° (0 j 0 men 0 s)
Deklinasi 90°
Albedo 0.367
suhu Permukaan
- min
- rata-rata
- maks

185 K
287 K
331 K
Tekanan permukaan 100 kPa
Kandungan udara
nitrogen 77%
oksigen 21%
argon 1%
karbon dioksida sisanya
uap air sisanya

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.

Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

[sunting] Lapisan bumi

Menurut komposisi (jenis dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300°C-1500°C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500°C-3000°C

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900°C

Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat

mencapai 4800°C




1. Revolusi Hijau
Revolusi hijau adalah usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan atau makanan dengan jalan melakukan pengembangan pada teknologi pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan dan kesejahteraan penduduk dunia.
Bahan makanan atau pangan yang termasuk dalam revolusi hijau adalah yang termasuk dalam kelompok serelia atau sereal/cereal yaitu seperti beras, gandum, sagu, kentang, jagung, dan lain sebagainya.

2. Revolusi Biru
Revolusi biru adalah usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan atau makanan dengan jalan meningkatkan produksi pangan yang berasal dari laut (sumber daya laut). Sumber daya laut dapat dibagi menjadi dua macam atau jenis antara lain ialah :
- sumber laut hayati / biotik
contohnya seperti tumbuhan laut seperti alga, plankton, rumput laut, dan lain sebagainya. Hewan laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, gurita, sotong, kuda laut, kerang, dan lain-lain.
- Sumber daya non hayati / abiotik
contohnya seperti garam mineral, energi laut, endapan nodul untuk bahan industri, dan lain sebagainya.





Bintang Raksasa Merah. Impresi artis. Sumber : Universetoday

Perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini menjadi salah satu efek yang sangat signifikan dalam perubahan kondisi Bumi selama beberapa dekade dan abad ke depan. Namun, bagaimana dengan nasib Bumi jika terjadi pemanasan bertahap saat Matahari menuju masa akhir hidupnya sebagai bintang katai putih? Akankah Bumi bertahan, ataukah masa tersebut akan menjadi masa akhir kehidupan Bumi?

Milyaran tahun lagi, Matahari akan mengembang menjadi bintang raksasa merah. Saat itu, ia akan membesar dan menelan orbit Bumi. Akankah Bumi ditelan oleh Matahari seperti halnya Venus dan Merkurius? Pertanyaan ini telah menjadi diskusi panjang di kalangan astronom. Akankah kehidupan di Bumi tetap ada saat matahari menjadi Katai Putih?

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan K.-P. Schr¨oder dan Robert Connon Smith, ketika Matahari menjadi bintang raksasa merah, ekuatornya bahkan sudah melebihi jarak Mars. Dengan demikian, seluruh planet dalam di Tata Surya akan ditelan olehnya. Akan tiba saatnya ketika peningkatan fluks Matahari juga meningkatkan temperatur rata-rata di Bumi sampai pada level yang tidak memungkinkan mekanisme biologi dan mekanisme lainnya tahan terhadap kondisi tersebut.

Saat Matahari memasuki tahap akhir evolusi kehidupannya, ia akan mengalami kehilangan massa yang besar melalui angin bintang. Dan saat Matahari bertumbuh (membesar dalam ukuran), ia akan kehilangan massa sehingga planet-planet yang mengitarinya bergerak spiral keluar. Lagi-lagi pertanyaannya bagaimana dengan Bumi? Akankah Matahari yang sedang mengembang itu mengambil alih planet-planet yang bergerak spiral, atau akankah Bumi dan bahkan Venus bisa lolos dari cengkeramannya?

Perhitungan yang dilakukan oleh K.-P Schroder dan Robert Cannon Smith menunjukan, saat Matahari menjadi bintang raksasa merah di usianya yang ke 7,59 milyar tahun, ia akan mulai mengalami kehilangan massa. Matahari pada saat itu akan mengembang dan memiliki radius 256 kali radiusnya saat ini dan massanya akan tereduksi sampai 67% dari massanya sekarang. Saat mengembang, Matahari akan menyapu Tata Surya bagian dalam dengan sangat cepat, hanya dalam 5 juta tahun. Setelah itu ia akan langsung masuk pada tahap pembakaran helium yang juga akan berlangsung dengan sangat cepat, hanya sekitar 130 juta tahun. Matahari akan terus membesar melampaui orbit Merkurius dan kemudian Venus. Nah, pada saat Matahari akan mendekati Bumi, ia akan kehilangan massa 4.9 x 1020 ton setiap tahunnya (setara dengan 8% massa Bumi).

Perjalanan evolusi Matahari sejak lahir sampai akhir masa hidupnya sebagai bintang katai putih. Saat ini Matahari berada di deret Utama  (Main Sequence)
Perjalanan evolusi Matahari sejak lahir sampai akhir masa hidupnya sebagai bintang katai putih. Saat ini Matahari berada di deret Utama (Main Sequence)

Setelah mencapai tahap akhir sebagai raksasa merah, Matahari akan menghamburkan selubungnya dan inti Matahari akan menyusut menjadi objek seukuran Bumi yang mengandung setengah massa yang pernah dimiliki Matahari. Saat itu, Matahari sudah menjadi bintang katai putih. Bintang kompak ini pada awalnya sangat panas dengan temperatur lebih dari 100 ribu derajat namun tanpa energi nuklir, dan ia akan mendingin dengan berlalunya waktu seiring dengan sisa planet dan asteroid yang masih mengelilinginya.

Zona Habitasi yang Baru
Saat ini Bumi berada di dalam zona habitasi / layak huni dalam Tata Surya. Zona layak huni atau habitasi merupakan area di dekat bintang di mana planet yang berada di situ memiliki air berbentuk cair di permukaannya dengan temperatur rata-rata yang mendukung adanya kehidupan. Dalam perhitungan yang dilakukan Schroder dan Smith, temperatur planet tersebut bisa menjadi sangat ekstrim dan tidak nyaman untuk kehidupan, namun syarat utama zona habitasinya adalah keberadaan air yang cair.

Terbitnya bintang raksasa merah. Impresi artis. Sumber: Jeff Bryant’s Space Art.
Terbitnya bintang raksasa merah. Impresi artis. Sumber: Jeff Bryant’s Space Art.
Tak dapat dipungkiri, saat Matahari jadi Raksasa Merah, zona habitasi akan lenyap dengan cepat. Saat Matahari melampaui orbit Bumi dalam beberapa juta tahun, ia akan menguapkan lautan di Bumi dan radiasi Matahari akan memusnahkan hidrogen dari air. Saat itu Bumi tidak lagi memiliki lautan. Tetapi, suatu saat nanti, ia akan mencair kembali. Nah saat Bumi tidak lagi berada dalam area habitasi, lantas bagaimana dengan kehidupan di dalamnya? Akankah mereka bertahan atau mungkin beradaptasi dengan kondisi yang baru tersebut? Atau itulah akhir dari perjalanan kehidupan di planet Bumi?

Yang menarik, meskipun Bumi tak lagi berada dalam zona habitasi, planet-planet lain di luar Bumi akan masuk dalam zona habitasi baru milik Matahari dan mereka akan berubah menjadi planet layak huni. Zona habitasi yang baru dari Matahari akan berada pada kisaran 49,4 SA - 71,4 SA. Ini berarti areanya akan meliputi juga area Sabuk Kuipert, dan dunia es yang ada disana saat ini akan meleleh. Dengan demikian objek-objek disekitar Pluto yang tadinya mengandung es sekarang justru memiliki air dalam bentuk cairan yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan. Bahkan bisa jadi Eris akan menumbuhkan kehidupan baru dan menjadi rumah yang baru bagi kehidupan.

Bagaimana dengan Bumi?
Apakah ini akhir perjalanan planet Bumi? Ataukah Bumi akan selamat? Berdasarkan perhitungan Schroder dan Smith Bumi tidak akan bisa menyelamatkan diri. Bahkan meskipun Bumi memperluas orbitnya 50% dari orbit yang sekarang ia tetap tidak memiliki pluang untuk selamat. Matahari yang sedang mengembang akan menelan Bumi sebelum ia mencapai batas akhir masa sebagai raksasa merah. Setelah menelan Bumi, Matahari akan mengembang 0,25 SA lagi dan masih memiliki waktu 500 ribu tahun untuk terus bertumbuh.

Matahari yang menjadi raksasa merah akan mengisi langit seperti yang tampak dari bumi. Gambar ini menunjukan topografi Bumi yang sudah meleleh menjadi lava. Tampak siluet bulan dengan latar raksasa merah. Copyright William K. Hartmann
Matahari yang menjadi raksasa merah akan mengisi langit seperti yang tampak dari bumi. Gambar ini menunjukan topografi Bumi yang sudah meleleh menjadi lava. Tampak siluet bulan dengan latar raksasa merah. Copyright William K. Hartmann
Saat Bumi ditelan, ia akan masuk ke dalam atmosfer Matahari. Pada saat itu Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan ia akan bergerak spiral kedalam. Itulah akhir dari kisah perjalanan Bumi.

Sedikit berandai-andai, bagaimana menyelamatkan Bumi? Jika Bumi berada pada jarak 1.15 SA (saat ini 1 SA) maka ia akan dapat selamat dari fasa pengembangan Matahari tersebut. Nah bagaimana bisa membawa Bumi ke posisi itu?? Meskipun terlihat seperti kisah fiksi ilmiah, namun Schroder dan Smith menyarankan agar teknologi masa depan dapat mencari cara untuk menambah kecepatan Bumi agar bisa bergerak spiral keluar dari Matahari menuju titik selamat tersebut.

Yang menarik untuk dikaji adalah, umat manusia seringkali gemar berbicara tentang masa depan Bumi milyaran tahun ke depan, padahal di depan mata, kerusakan itu sudah mulai terjadi. Bumi saat ini sudah mengalami kerusakan awal akibat ulah manusia, dan hal ini akan terus terjadi. Bisa jadi akhir perjalanan Bumi bukan disebabkan oleh evolusi matahari, tapi oleh ulah manusia itu sendiri. Tapi bisa jadi juga manusia akan menemukan caranya sendiri untuk lolos dari situasi terburuk yang akan dihadapi.




Si kerdil ternyata membawa kehidupan juga loh!

Untuk pertama kalinya, astronom akhirnya menemukan planet yang mirip Bumi di luar Tata Surya, sebuah planet ekstrasolar dengan radius 50% lebih besar dari bumi dan mampu memiliki air dalam bentuk cair. Penemuan ini memberi sebuah harapan baru dan sebuah langkah maju dalam usaha pencarian planet-planet yang bisa digolongkan sebagai planet layak huni. Dengan menggunakan teleskop ESO 3,6 m, tim pemburu planet dari Swiss, Perancis dan Portugal akhirnya menemukan super-Bumi yang massanya 5 kali massa Bumi dan mengorbit bintang katai merah, yang sebelumnya diketahui telah memiliki planet bermassa Neptunus. Para astronom juga menemukan bukti kuat yang menunjukkan indikasi keberadaan planet ketiga dengan massa 8 kali massa Bumi.

Planet Gliese 581 c

The Planetary System Around Gliese 581
The Planetary System Around Gliese 581

Exoplanet, itulah cara para astronom dalam menyebut planet yang berada disekitar bintang selain Matahari. Nah, exoplanet yang baru ditemukan ini merupakan exoplanet terkecil yang pernah ditemukan hingga saat ini dan ia bisa mengitari bintangnya hanya dalam 13 hari. Dan jaraknya juga 14 kali lebih dekat dari jarak Bumi -Matahari. Bintang induknya sendiri ternyata bukanlah bintang sekelas Matahari melainkan bintang katai merah yang lebih kecil, kebih dingin dan lebih redup dibanding Matahari. Itulah bintang Gliese 581, bintang yang menaungi si exoplanet mirip Bumi tersebut.

Si exoplanet yang mirip Bumi ini terletak di dalam area layak huni sang bintang (berada dalam habitable zone bintang - akan dibahas dalam artikel yang lain), daerah disekitar bintang dimana air yang berada pada area itu bisa berada dalam bentuk cairan. Exoplanet tersebut dinamakan Gliese 581 c yang artinya planet kedua yang bermukim di bintang Gliese 581. Planet pertama dalam extrasolar planet dinamakan dengan nama bintang dan diikuti indikasi b, bintang kedua indikasinya c dst.

Menurut Stephane Udry dari Geneva Observatory, mereka memperkirakan temperatur rata-rata super-Bumi ini antara 0 - 40 derajat Celcius, dan kondisi airnya masih dalam bentuk cairan. Selain itu radiusnya juga diperkirakan hanya 1,5 kali radius Bumi, dan dari pemodelannya bisa diperkirakan kalau planet ini merupakan planet batuan seperti Bumi atau bisa jadi Gliese 581 c adalah planet lautan.

The star Gliese 581
The star Gliese 581

Ditambahkan oleh Xavier Delfosse, salah satu anggota tim dari Perancis, kalau air dalam bentuk cair merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan sepanjang yang kita ketahui. Dengan memiliki temperatur dan jarak yang relatif dekat seperti yang dimiliki Gliese 581 c, planet ini kemungkinan akan menjadi target penting dalam misi ruang angkasa di masa depan khususnya dalam hal pencarian kehidupan extra-terrestrial. Dan di dalam peta harta karun alam semesta, Gliese 581 c akan ditandai dengan X.

- perlu diingat perbandingan kehidupan itu sendiri akan selalu mengacu pada kehidupan di Bumi.-

Gilese 581
Bintang induk Gliese 581 merupakan satu diantara 100 bintang yang berada dekat dengan kita. Massa dan radiusnya hanya sepertiga massa Matahari. Planet katai merah seperti ini secara intrinsik memiliki kecerlangan setidaknya 50 kali lebih lemah dari Matahari. Bintang katai merah juga termasuk bintang yang umum ditemukan di dalam galaksi kita (Bimasakti) : diantara 100 bintang dekat dengan Matahari, 80 diantaranya berada di kelas ini.

Gl 581, atau Gliese 581, merupakan bintang ke 581 dalam urutan Katalog Gliese yang merupakan susunan bintang yang berada dalam jarak 25 parsecs (81,5 tahun cahaya) dari bintang. Katalog tersebut dibuat oleh Gliese dan diterbitkan pada tahun 1969 dan diperbaharui tahun 1991 oleh Gliese dan Jahreiss. Gliese 581 sendiri jaraknya 6,26 parsecs (22,66 tahun cahaya) berada di konstelasi Libra dan usianya 4,3 milyar tahun.

Menurut Xavier Bonfils dari Lisbon University, Bintang katai merah merupakan target ideal dalam pencarian planet bermassa kecil yang memiliki air dalam bentuk cair. Hal ini disebabkan karena bintang katai seperti ini memancarkan sedikit cahaya sehingga daerah layak huninya (habitable zone) berada lebih dekat dengan bintang dibanding planet-planet disekitar Matahari.

Planet-planet yang berada di daerah tersebut akan lebih mudah dideteksi dengan menggunakan metode kecepatan radial, metode yang paling sukses dalam pencarian dan deteksi exoplanet.

Planet Lainnya di Gliese 581
Dua tahun lalu, tim astronom yang sama juga menemukan planet yang mengelilingi Gliese 581. Planet yang dikenal dengan nama Gliese 581 b memiliki massa 15 massa Bumi, dan mirip dengan Neptunus. Ia mengorbit Gliese 581 hanya menghabiskan waktu 5,4 hari. Pada saat itu astronom juga sudah melihat adanya indikasi planet lain disekitar tempat itu. Dan setelah pencarian yang lebih lanjut, ditemukan planet super-Bumi, tapi bukan hanya itu, ada juga indikasi yang sangat jelas menunjukkan kalau ditempat itu ada planet ketiga. Planet ketiga tersebut memiliki massa 8 kali massa Bumi dan menyelesaikan putaran orbitnya dalam waktu 84 hari.

Sistem keplanetan di Gliese 581 sedikitnya telah memiliki 3 buah planet dengan massa kurang lebih 15 massa Bumi, dan ini bisa dikatakan merupakan sistem yang luar biasa. Selama ini pencarian exoplanet paling banyak dilakukan pada bintang yang sekelas Matahari.

Metode Pengamatan
Penemuan Gliese 581 c ini dilakukan dengan menggunakan metode kecepatan radial. Metode kecepatan radial mendeteksi perubahan kecepatan bintang induk yang diakibatkan oleh gaya gravitasi dari exoplanet (yang tak terlihat) saat ia mengorbit bintangnya. Evaluasi pengukuran kecepatan akan memberi deduksi tentang orbit planet, biasanya bisa diketahui periode dan jarak dari bintang, serta massa minimumnya. Secara statistik, massa minimum ini mendekati massa yang sebenarnya.

Penemuan ini dilakukan menggunakan spektograf HARPS (High Accuracy RAdial Velocity for the Planetary Searcher), teleskop ESO 3,6 m di La Silla, Chille. HARPS bisa mengukur kecepatan dengan presisi lebih baik dari 1 meter per detik (3,6 km/jam). Dalam pendeteksian ini, variasi kecepatan yang terdeteksi antara 2 dan 3 meter per detik atau setara dengan 9 km/jam. Dari 13 planet yang massanya dibawah 20 massa Bumi, 11 diantaranya ditemukan dengan HARPS.

Selain Gliese 581 c ada dua sistem lain yang memiliki massa kecil juga, yakni planet es yang mengitari OGLE-2005-BLG-390L, yang ditemukan dengan jaringan teleskop microlensing. Massa planet tersebut 5,5 massa Bumi. Namun planet tersebut orbitnya lebih jauh dari bintang induknya yang kecil dibanding jarak Gliese 581 c dengan bintangnya. Selain itu planet yang mengitari OGLE-2005-BLG-390L juga lebih dingin.

Planet lainnya memiliki massa minimum 5,89 massa Bumi (dengan kemungkinan massa benarnya 7,53 massa Bumi) dan periode orbitnya kurang dari 2 hari, hal ini menyebabkan si planet terlalu panas untuk masih memiliki air di permukaannya.

Penemuan Gliese 581 c memberi satu titik cerah dalam masalah pencarian planet-planet yg mirip Bumi didalam zona layak huni bintang. Tapi untuk tiba pada apakah ada kehidupan lain disana atau mungkinkah kita hidup disana masih ada banyak hal yang perlu dijawab.




ERATHOSTENES, DARI YUNANI KE ALEXANDRIA

Kita semua hidup di atas permukaan bumi, tapi tahukah kita berapa keliling bumi kita ini?

Ketika pertanyaan itu saya ajukan kepada mahasiswa semester I di kelas, sebagian besar hanya menatap saya dengan bengong (halah, mahasiswa kok bengong!). Beberapa bergumam tak pasti. Ketika saya tanyakan lagi, apakah mereka ingin tahu bagaimaa cara Erathostenes mengukur keliling bumi pada tahun 220 SM (Sebelum Masehi), serempak mereka menjawab “Mauuu!!” kayak anak TK ditawarin permen ….. aha!

Erathostenes adalah salah satu murid besar Archimedes (silahkan baca Archimedes, Eureka …!! , ini tulisan yang saya jamin menarik … hehe ). Erathostenes adalah orang yang serba bisa. Ia belajar segala hal mulai dari geografi sampai komedi.Dia juga menggambarkan tabel kronologis sejarah Yunani pertama tanpa memasukkan mitos apa pun (hal yang sangat langka, mengingat pada masa itu Yunani sangat kental dengan mitos dewa-dewa). Erathostenes menyatakan bahwa sejarah Yunani dimulai dengan kejatuhan Troya, yang dengan pasti ia hitung pada tahun 1184 SM (monggo baca Troy, Legenda Helen dan Kuda Troya , postingan ini sudah di-klik lebih dari 400 kali, artinya cukup menarik, gitu lho … halah!)

Skema bumi dan cara pengukuran keliling bumi oleh Erathostenes (warna bumi kok oranye ya … ?)

Erathostenes mengembangkan metode pengukuran keliling bumi setelah banyak membaca hasil pemikiran para filosof pendahulunya. Pada suatu saat ia mengamati, bahwa pada tanggal 21 Juni ketika matahari berada pada ‘titik balik utara’ (Tropico de Cancer) yang letaknya pada 23,5 derajad Lintang Utara, semua sumur di Siena (sekarang disebut Aswan, sebuah tempat di tepi sungai Nil, Mesir) memantulkan cahaya matahari pada permukaan air. Artinya, matahari benar-benar tegak lurus di atas kepala. Sementara itu di Alexandria, pada saat yang sama, tugu-tugu membentuk bayangan, yang berarti matahari tidak tegak lurus di atas kepala. Fenomena ini membuat Erathostenes yakin bahwa bumi berbentuk bulat (pada saat itu masih kuat anggapan bahwa bumi berbentuk datar seperti meja).

Dengan pemahaman geometri dan matematika, Erathostenes kemudian menghitung keliling bumi. Dia mengukur sudut bayangan tugu yang terbentuk di Alexandria, yang ia peroleh sebesar 7,2 derajad (beberapa literatur menyebutkan 7,5 derajad). Jarak antara Siena dan Alexandria ia perkirakan adalah 5.000 stadia. Stadia adalah ukuran panjang arena olah raga yang dipakai oleh masyarakat Yunani pada waktu itu (Yunani adalah pencetus Olimpiade) dimana 1 stadia = sekitar 185 meter. Darimana Erathostenes tahu bahwa jarak Alexandria - Siena adalah 5.000 stadia? Jarak itu ditempuh oleh kereta kafilah yang ditarik onta selama 50 hari, dimana dalam satu hari onta-onta tersebut menempuh jarak 100 stadia. Dengan demikian jarak Alexandria - Siena adalah sekitar 800 km.

Sudut yang dibentuk oleh bayangan tugu di Alexandria besarnya sama dengan sudut di pusat bumi (lihat gambar bumi di atas). Dengan perbandingan geometri antara sudut dan jarak, dimana sudut yang dibentuk di Alexandria dibanding dengan sudut lingkaran di pusat bumi (360 derajad) sama dengan jarak Alexandria - Siena dibanding keliling bumi, maka diperoleh bahwa keliling bumi adalah sebesar 44.000 km (beberapa literatur memberikan angka yang sedikit berbeda). Hasil pengukuran ini berselisih sekitar 15% terhadap hasil pengukuran keliling bumi saat ini. Namun demikian, apa yang telah dilakukan Erathostenes merupakan penemuan yang spektakuler untuk masa itu, mengingat peralatan yang dipakainya sangat sederhana, dan dilakukan 2.200 tahun yang lalu.

Erathostenes

Siapakah sebenarnya Erathostenes? Ia dilahirkan di Syrene pada tahun 275 SM. Ia seorang yang sangat suka belajar. Dia lah yang menemukan kata “filologis”, yang berarti ‘orang yang suka belajar’, yang ia gunakan untuk menggambarkan dirinya sendiri. Ia menuntut ilmu di Alexandria yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia (pada saat itu Eropa dan Amerika belum memiliki peradaban) dan Athena, Yunani. Selanjutnya, ia banyak menghabiskan hidupnya di Alexandria, Mesir. Ia menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Alexandria pada 236 SM, dan diperkirakan hidup hingga usia 80 tahun, hal yang menakjubkan pada zamannya karena pada masa itu usia manusia tidak terlalu panjang. Yang menyedihkan, sejak tahun 195 ia menderita kebutaan. Keadaan ini membuatnya sedih dan malu, sehingga ia mogok makan dan akhirnya meninggal pada tahun 194 SM ……

Perpustakaan Alexandria sendiri adalah perpustakaan pertama di dunia, dan hingga kini menjadi salah satu perpustakaan terbesar di dunia. Perpustakaan ini diperkirakan dibangun tiga abad sebelum Masehi (300 SM) pada masa pemerintahan Ptolemy II di Mesir. Pada masa itu, koleksi perpustakaan belum berbentuk buku, melainkan masih dalam bentuk gulungan kertas papyrus. Raja Ptolemy II Philadelphus (309-246 SM) dikatakan memiliki 500.000 gulungan naskah tulisan. Mark Antony memberikan 200.000 naskah kepada Cleopatra sebagai hadiah perkawinan (wehehe … hebat ya? Adakah di zaman modern ini suami yang memberikan hadiah pernikahan berupa buku kepada isterinya?).

Perpustakaan Alexandria dalam lukisan kuno (Wikipedia)

Dalam sejarahnya, Perpustakaan Alexandria pernah dibakar oleh tentara Romawi ketika Romawi menaklukkan Mesir dibawah Julius Caesar pada tahun 48 BC. Atas tindakan ‘tak berbudaya’ tentaranya ini, Caesar sempat minta maaf kepada Cleopatra, Ratu Mesir pada masa itu, dan kemudian menggantinya dengan 500.000 buku yang dikirim dari Roma. Sesudah itu Perpustakaan Alexandria kembali mengalami beberapa kali penghancuran ketika Mesir dikuasai penguasa-penguasa asing. Baru pada tahun 1990-an, UNESCO bersama dengan Pemerintah Mesir membangun kembali perpustakaan pertama di dunia itu, Bibliotheca Alexandrina. Sekarang, perpustakaan Alexandria telah berdiri megah, dan menjadi salah satu perpustakaan terbesar dan termodern di dunia. Disana tersimpan jutaan buku, 500 komputer untuk mengakses literatur secara digital, dan ruang baca yang bisa menampung 1.700 orang. Di halaman depan perpustakaan dipajang patung dada Alexander The Great, sebagai penghormatan kepada pendiri kota Alexandria itu.

Perpustakaan Alexandria (Wikipedia)

Salah satu sisi Perpustakaan Alexandria, dinding lengkung dengan tulisan hyerogliph (foto : tutinonka)

Sisi lain Perpustakaan Alexandria (foto : tutinonka)

Tentang kota Alexandria, yang menjadi ibukota Mesir ketika Ratu Cleopatra berkuasa, silahkan klik di Alexandria, dari Alexander The Great Hingga Cleopatra

Erathostenes, Yunani, Mesir, Alexandria, adalah sejarah panjang ilmu pengetahuan dunia. Penemuan-penemuan ilmiah yang dihasilkan para filosof dan matematikawan pada masa itu menjadi dasar ilmu pengetahuan yang telah berkembang pesat hingga saat ini. Sungguh kita berhutang budi kepada mereka, karena dengan ilmu pengetahuanlah kita sekarang bisa memperoleh kehidupan yang lebih nyaman.

Erathostenes, Archimedes, Phytagoras, dan para matematikawan-fisikawan pada zaman itulah yang telah meletakkan dasar sains, hingga pada saat ini berkembang menjadi teknologi informasi canggih yang memungkinkan kita untuk ber’go-blog’ ria …




Stephen Alvarez
Ukuran tulang manusia purba di Palau (tengah) dibandingkan dengan ukuran tulnag wanita sekarang (kiri) dan Homo floresiensis (kanan).

Populasi manusia purba bertubuh kerdil tidak hanya ditemukan di Flores, namun juga di Palau, Micronesia, di antara gugusan pulau-pulau di Samudera Pasifik. Penemuan ini semakin menguatkan pendapat bahwa pengerdilan terjadi karena manusia tinggal terisolasi di pulau yang daerah jelajahnya sempit.

Fosil tersebut ditemukan Lee Berger, seorang paleoantropolog dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan saat melakukan kunjungan ke Palau tahun 2006. Ia sedang mengelilingi pulau berbatu yang berada pada jarak 600 kilometer timur Filipina itu dengan kayak saat menemukan tulang-belulang di dua buah gua. Ia baru melakukan penggalian intensif setelah mendapat dukungan National Geographic Society.

“Setidaknya sepuluh gua telah ditemukan di pulau berbatu tersebut dan penggalian pada salah satu gua menghasilkan fosil sekitar 25 individu,” ujar Lee. Salah satu kerangka lengkap yang ditemukan memperlihatkan sosok manusia setinggi 94 hingga 120 centimeter. Beratnya diperkirakan hanya 32 hingga 41 kilogram. Dari segi ukuran, manusia kerdil tersebut mirip manusia kerdil Flores yang kontroversial sebagai Homo floresiensis.

Namun, volume otaknya sekitar dua kali lipat otak manusia Flores. Dari hasil pengukuran strktur tulangnya, mereka juga lebih mirip Homo sapiens atau manusia modern meski dengan ukuran tulangnya terlampau kecil dan cenderung primitif. Mereka diperkirakan tinggal di sana antara 900 hingga 2.800 tahun.

Peneliti yang melaporkan temuannya dalam jurnal Public Library of Science (PLoS) ONE mengatakan bahwa manusia purba tersebut mungkin mengalami kekerdilan karena terisolasi yang disebut insular dwarf. Penemuan ini menambah daftar perdebatan di kalangan para ilmuwan. Homo floresiensis sampai sekarang juga masih diragukan sebagai spesies tersendiri dan ada peneliti yang masih yakin bahwa mereka kerdil disebabkan penyakit seperti microcephaly atau kemuncuran perkembangan otak atau bahkan kekurangan gizi.





Adapun Ciri-cirinya:

  1. Meganthropus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang menyolok
    • Memiliki tonjolan belakang yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. Pithecanthropus
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    • Bentuk tubuh & anggota badan tegap
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
    • Bentuk tonjolan kening tebal
    • Bentuk hidung tebal
    • Bagian belakang kepala tampak menonjol
  3. Homo
    • Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
    • Tinggi badan antara 130 – 210 cm
    • Otot tengkuk mengalami penyusutan
    • Muka tidak menonjol kedepan
    • Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

Hasil budaya manusia purba Indonesia

  • Pithecanthropus
  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  • Homo
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat–alat tulang

Ciri-ciri

  • Meganthropus
  1. Memiliki tulang pipi yang tebal
  2. Memiliki oto kunyah yang kuat
  3. Memiliki tonjolan kening yang menyolok
  4. Memiliki tonjolan belakang yang tajam
  5. Tidak memiliki dagu
  6. Memiliki perawakan yang tegap
  7. Memakan jenis tumbuhan
  • Pithecanthropus
  1. Tinggi adan sekitar 165 – 180 cm
  2. Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
  3. Bentuk tubuh & anggota badan tegap
  4. Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
  5. Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
  6. Bentuk tonjolan kening tebal
  7. Bentuk hidung tebal
  8. Bagian belakang kepala tampak menonjol
  • Homo
  1. Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
  2. Tinggi badan antara 130 – 210 cm
  3. Otot tengkuk mengalami penyusutan
  4. Muka tidak menonjol kedepan
  5. Berdiri tegak dan berjalan lebih semp

Secara umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga kelompok, yaitu manusia kera, manusia purba dan manusia modern.

Yang perlu diingat adalah bahwa teori ini hanya dugaan dan tidak terbukti kebenarannya karena teori evolusi telah runtuh. Fosil manusia lama yang ditemukan bisa saja bukan fosil manusia atau manusia yang memiliki bentuk ciri tubuh yang unik, atau bahkan hasil rekayasa.

A. Manusia Kera dari Afrika Selatan

1. Australopithecus Africanus
Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.

2. Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera tersebut disebut australopithecus.

B. Manusia Purba / Homo Erectus

1. Sinanthropus Pekinensis
Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.

2. Meganthropus Palaeojavanicus / Manusia Raksasa Jawa
Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald pada tahun 1939 - 1941.

3. Manusia Heidelberg
Manusia heidelberg ditemukan di Jerman

4. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.

C. Manusia Modern
Pengertian atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang termasuk ke dalam spesies homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira 1450 cm kubik hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu. Manusia modern disebut modern karena hampir mirip atau menyerupai manusia yang ada pada saat ini atau sekarang.

1. Manusia Swanscombe - Berasal dari Inggris

2. Manusia Neandertal - Ditemukan di lembah Neander

3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon - Ditemukan di gua Cro-Magnon, Lascaux Prancis. Dicurigai sebagai campuran antara manusia Neandertal dengan manusia Gunung Carmel.

4. Manusia Shanidar - Fosil dijumpai di Negara Irak

5. Manusia Gunung Carmel - Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul Palestina

6. Manusia Steinheim - Berasal dari Jerman




Darimana sih awal mulanya Santa Claus ini? Kenapa juga sosoknya harus gendut, pipi tembem, berjenggot putih seperti itu ?

Washington Irving adalah orang yang pertama kali merancang sosok Saint Nicholas (orang Inggris menyingkatnya menjadi Saint Nick atau Santa Claus) pada tahun 1809. Saint Nicholas adalah seseorang yang berpipi tembem, sering menggunakan pipa saat merokok, dan mengendarai kuda ajaib melalui udara ke seluruh Kota New York.

santa_claus.jpg Kemudian, pada tahun 1823, melalui puisi Clement Moore yang berjudul ”The Night Before Christmas”, peran kuda diganti kereta yang diterbangkan dengan rusa. Setelah itu, Thomas Nast mengisahkan Santa Claus sebagai sosok yang abadi dan selalu bergembira.

Ia juga menceritakan Santa Claus berasal dari Kutub Utara dan menggunakan jubah tebal yang lengkap dengan topi kurcaci. Pada tahun 1881, barulah kartunis dari majalah Harper’s Weekly ini memasukkan unsur warna merah pada jubah Santa Claus dengan jenggot putih.

Namun, standardisasi sosok Santa Claus secara internasional baru dimulai tahun 1931. Saat itu, Haddon Sundblom yang menjadi bintang iklan salah satu produk minuman bersoda menggunakan jubah merah dan jenggot putih yang memang sesuai dengan warna produk itu. Namun, peran pipa rokok telah diganti dengan botol minuman itu. Karena iklannya tersebar secara internasional, imej ini pun selalu dicari-cari umat Kristen yang merayakan Natal di seluruh dunia. Utamanya, anak-anak yang memang diajak untuk percaya pada sosok Santa Claus.

Menceritakan khayalan kepada anak-anak yang mudah percaya mungkin terkesan lucu dan menyenangkan. Namun, setiap orang dewasa yang menceritakan ini semestinya sadar mengenai bahaya yang bisa terjadi seperti berkurangnya keimanan anak-anak kepada Tuhan.

Ya, sosok Santa Claus memang dibuat serupa dengan sifat Tuhan. Santa mengetahui segalanya, memiliki kekuatan ajaib, dan memberikan hadiah ataupun hukuman. Namun, kisahnya adalah fantasi dan buatan manusia, tentu saja


siapa yang memulai tradisi mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” atau Happy Birthday?

vg-happy-birthday.jpg

Kita pernah membahasnya, lho Pada tahun 1892, Patty Smith Hills dan Mildred Hill menulis lagu ‘Good Morning to You’ untuk murid-murid di sekolah mereka di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Kemudian liriknya diganti menjadi ‘Happy Birthday to You’, dan baru setelah diluncurkan tahun 1935. Sejak itu, lagu tersebut popular dinyanyikan di seluruh dunia, bahkan di ruang angkasa pada tahun 1969 oleh astronot-astronot Apollo IX.

Hayo, siapa ya yang mau menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” buat saya sekarang?





Kepingan-kepingan fosil tengkorak manusia purba di Provinsi Henan ini masih mengandung membran otak.

Tengkorak manusia purba yang baru ditemukan di China ini disebut temuan terpenting setelah fosil ‘manusia Peking’. Sebab, fosil yang diperkirakan berusia 100.000 tahun itu masih menyisakan membran otak di bagian rongganya.

Para arkeolog China menemukan fosil tersebut di daerah Xuchang, di pusat Provinsi Henan, bulan lalu, setelah penggalian di wilayah tersebut yang sudah dimulai sejak dua tahun. Di dekat fosil tengkorak tersebut, para arkeolog juga menemukan lebih dari 30.000 fosil hewan serat artifak-artifak dari batu dan tulang.

Fosil tengkorak tersebut nyaris membentuk tengkorak lengkap meskipun sudah terpisah dalam 16 keping. Sosok manusia yang memiliki tengkorak demikian mungkin keningnya kecil dan tulang di bawah alis yang menonjol.

“Kami berharap penemuan penting lebih banyak lagi,” ujar salah satu penemunya Li Zhanyang, arkeolog dari Henan Cultural Relics and Archeology Research Institut seperti dilansir Reuters, Rabu (23/1).

Tidak hanya membentuk tengkorak utuh, fosil ini menarik dipelajari karena masih mengandung jaringan membran otak di bagian dalamnya. Dengan demikian, jejak urat-urat syaraf nenek moyang manusia dari zaman Paleolotikum ini mungkin dapat dilacak.

Fosil manusia purba dari berbagai zaman banyak ditemukan di China. Salah satu fosil yang paling bernilai tinggi sejauh ini adalah fosil manusia Peking, fosil berusia antara 250.000-400.000 tahun di Beijing yang ditemukan tahun 1920-an.

Benar, gigi memang memiliki syaraf. Gigi adalah bagian dari organ penting tubuh manusia, jadi pantas saja kalau gigi memiliki syaraf.

tooth1.jpg

Pada bagian interior gigi yang lunak, terdapat kombinasi saraf dan pembuluh darah yang membentuk pulpa. Saraf-saraf inilah yang menyatukan gigi dengan otot, otak, dan persendian temporomandibuler, yang bertanggungjawab terhadap gerakan naik turunnya rahang dalam aktivitas mengunyah kompleks.

Saraf gigi juga menyebabkan gigi merasakan panas, dingin, sakit, dan meindunginya dari infeksi. Sensasi-sensasi ini dapat memberi peringatan bila ada kerusakan gigi. Makanya, jika ada lubang besar, gigi akan menjadi sensitif terhadap rasa manis, sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh.

So, jangan sembarangan dengan gigimu yah


53224.gif Ada 5 buah rumah masing-masing memiliki warna berbeda. Setiap rumah dihuni satu orang pria dengan kebangsaan yang berbeda-beda. Setiap penghuni menyukai satu jenis minuman tertentu, merokok satu merk tertentu dan memelihara satu jenis hewan tertentu.

Tidak ada satupun dari ke-lima orang tersebut yang minum minuman yang sama, merokok satu merk yang sama dan memelihara hewan yang sama, seperti penghuni yang lain.

Pertanyaan : Siapakah yang memelihara IKAN? Petunjuk : 1) Orang Inggris tinggal di dalam rumah berwarna merah.

2) Orang Swedia memelihara anjing.

3) Orang Denmark senang minum teh.

4) Rumah berwarna hijau terletak tepat di sebelah kiri rumah berwarna kuning.

5) Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi.

6) Orang yang merokok PallMall memelihara burung.

7) Penghuni rumah yang terletak di tengah-tengah senang minum susu.

8 ) Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill.

9) Orang Norwegia tinggal di rumah paling pertama.

10) Orang yang merokok Marlboro tinggal di sebelah orang yang memelihara kucing.

11) Orang yang memelihara kuda tinggal di sebelah orang yang merokok Dunhill.

12) Orang yang merokok Winfield senang minum bir.

13) Di sebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia.

14) Orang Jerman merokok Rothmans.

15) Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orangyang minum air.

Albert Einstein menyusun teka teki ini pada abad yang lalu. Dia menyatakan, 98% penduduk di dunia tidak mampu memecahkan teka teki ini. Nah, apakah anda termasuk orang yang 2%?

*Yang nemu jawaban, kita bandingkan jawaban kita yuk! :)

Sumber Gambar : catalog.instructionalimages




Tahukah kamu Otot terkuat yang ada di badan kita adalah lidah


Tahukah kamu Perempuan ngedip dua kali lebih banyak dari pada laki-laki


Tahukah kamu Menahan nafas tidak akan membuatmu mati


Tahukah kamu Setiap manusia tidak dapat menjilat siku tangannya sendiri


Tahukah kamu Kalau ada orang bilang ‘bless you’ setiap kali ada yang bersin karena memang setiap kali kau bersin, jantungmu berhenti satu milisecond


Tahukah kamu Ucapkan “sixth sick sheik’s sixth sheep’s sick” beberapa kali. Nanti anda akan mahir berbahasa inggris!


Tahukah kamu Bersin terlalu keras dapat mematahkan tulang iga, memutuskan pembuluh darah di kepala atau leher dan mengakibatkan kematian


Tahukah kamu Setiap raja dalam kartu remi melambangkan raja-raja besar jaman dahulu kala:
raja sekop - raja daud
raja kriting - alexander agung
raja hati - raja charlemagne
raja wajik - julius caesar


Tahukah kamu 111,111,111 x 111,111,111 = 12,345,678,987,654,321


Tahukah kamu Kalau ada patung orang naik kuda dan dua kaki depan kuda itu naik di udara, itu tandanya orang itu mati dalam perang


Tahukah kamu Kalau kaki kudanya cuma satu yang diangkat berarti orang itu cuma terluka dalam perang


Tahukah kamu Kalau semua kaki kudanya menjejak tanah, berarti orang itu meninggal karena sakit
Tahukah kamu Satu-satunya makanan yang tidak bisa busuk?
Jawaban : madu


Tahukah kamu Buaya nggak bisa melet lidah


Tahukah kamu Siput bisa tidur selama 3 tahun


Tahukah kamu Semua beruang kutub KIDAL!


Tahukah kamu American Airlines menghemat $40,000 tahun 1987 dengan cara mengurangi 1 buah olive dari setiap piring salad yang mereka sajikan untuk penumpang kelas 1


Tahukah kamu Indera perasa kupu-kupu ada di kaki


Tahukah kamu Gajah adalah satu-satunya hewan yang tidak bisa melompat


Tahukah kamu Selama 4000 tahun belakangan ini, jenis hewan yang dipelihara di rumah cuma itu-itu saja


Tahukah kamu Rata-rata manusia lebih takut pada laba-laba daripada kematian


Tahukah kamu Dengan menggunakan cara mengetik 10 jari, STEWARDESSES adalah kata terpanjang yang bisa diketik hanya dengan jari-jari tangan kiri.


Tahukah kamu Semut selalu jatuh ke kanan setiap kali disemprot cairan anti hama
Tahukah kamu Jantung manusia dapat menyemprotkan darah sejauh 30 kaki


Tahukah kamu Dalam 18 bulan, 2 ekor tikus bisa punya lebih dari sejuta anak tikus!


Tahukah kamu Setiap lipstik mengandung sisik ikan


Tahukah kamu Memakai headphone selama satu jam dapat menstimulasi perkembangan bakteri dalam telinga sebanyak 700 kali lipat! (hmmmm awas yang biasa dengerin mp3)



tahukah kamu Gelora Bung Karno adalah stadion terbesar ketiga di dunia setelah Maracana di Brazil dan Nou Camp di Barcelona



tahukah kamu Lagu "Tears in Heaven" ditulis Eric Clapton untuk mengenang putranya yg masih balita yang jatuh dari apartemen karena salah seorang petugas lupa menutup pintu di lantai atas



Tahukah kamu Banteng tidak menyeruduk kain merah matador bukan karena merahnya,namun karena goyangan dr kain tsb. Sesungguhnya banteng buta warna



Tahukah kamu Di Spiderman 2 ada adegan spiderman menahan kereta dengan jaring laba2nya agar kereta tsb tidak jatuh...dan berhasil... Apa itu cm fiksi?Tidak!Penelitian menyebutkan bahwa jaring laba2 5x lebih kuat dari baja



Tahukah kamu Kenapa titanic yg terbuat dr baja itu bisa tenggelam hanya krn menyerempet gunung es?Di suhu serendah samudera atlantik (tempat titanic tenggelam) , baja bisa menjadi serapuh kapur

Cyber? Tahukah?

Merokok dapat mengurangi massa tulang ,terganggunya system hor-

monal terutama Estrogen pada Wanita sehingga menyebabkan Meno

pause dini .


Ternyata dari hasil penelitian bahwa makan terlalu banyak Protein dan garam dapat mengakibatkan penipisan kalsium pada tulang.


Kopi ,teh , minuman soda ternyata dapat menyebabkan tubuh kehilangan

banyak kandungan kalsium di bandingkan dengan orang - orang yang

jarang minum kopi ,teh atau minuman soda...!?


Obat yang dianggap sebagai obat dewa yaitu kortison ternyata dapat

menyebabkan keropos tulang atau yang dikenal dengan Osteo

porosis dan memperlambat pertumbuhan tulang.


Sungguh Allah Maha Pencipta , tahukah kamu bahwa lidah kita mempu

nyai kurang lebih 10.000 indra perasa untuk mencicipi masa

kan yang sedaaap ....!!


Kebiasaan minum Alkohol sangat tidak ada faedahnya ,karena dapat

menjadi ketagihan , merusak sel Hati / lever sehingga dapat me-

nyebabkan sirosis Hati dan juga osteoporosis dini...wah..!?


Mulut kita ternyata dalam satu hari dapat menghasilkan air liur seba-

nyak satu (1) liter.

Percaya nggak...?!


Serangan Jantung ternyata paling banyak pada pagi hari ,yaitu pada

pada saat tekanan darah meningkat dan paling banyak terjadi pada

hari SENIN PAGI karena STRESS harus kerja setelah berakhir pekan..!


Ternyata Pada pagi hari terjadi peningkatan kadar testosteron baik pada

pria dan wanita dan peningkatan hormaon Estrogen dan Progesteron

pada Wanita , sehingga itulah sebabnya mengapa terjadi serangan

Fajar...?


Sarapan Pagi ternyata sangat penting karena ternyata Metabolis

me bekerja 20 % lebih cepat dan secara bertahap makin menu

run hingga malam,,,!

.



Most Visited:

  • Technology Tepat Guna
  • Komputer dan Internet
  • Karya ilmiah Remaja
  • Planet
  • Religi