Ledakan dari bintang biner (berpasangan) didalam sebuat nebula planeter telah teramati oleh suatu tim yang dipimpin oleh periset dari University College London (UCL). Peristiwa ini belum pernah disaksikan hingga lebih dari 100 tahun belakangan. Studi ini memprediksi bahwa massa gabungan dari kedua bintang dalam sistem tersebut akan cukup besar untuk membuat keduanya saling berpilin satu sama lain hingga memicu ledakan supernova yang lebih besar.
Sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Roger Wesson, fisikawan dan astronom UCL, pada akhir hidupnya sebagian bintang akan mengalami ledakan nova, yang disebabkan oleh reaksi nuklir pada permukaannya. Pada agustus 2007, ledakan bintang semacam ini telah ditemukan di suatu bagian langit yang secara kebetulan sedang diamati hanya beberapa minggu sebelumnya. Citra pra-ledakan menunjukkan bahwa bintang tersebut diselubungi oleh nebula planeter.
Walaupun beberapa nova telah ditemukan setiap tahun di galaksi kita, ini hanyalah kali kedua dimana suatu nova terlihat berada dalam nebula planeter – yang pertama teramati pada 100 tahun lalu. Kini berkas cahaya dari ledakan tersebut telah melewati dan menerangi nebula yang melingkupinya. Keberadaan objek ini merupakan tantangan serius terhadap teori saat ini mengenai bagaimana bintang berevolusi dan dapat berlaku sebagai “Batu Rosetta” dalam memahami sebagian aspek dari kehidupan bintang-bintang.
Citra pra-ledakan diambil sebagai bagian dari proyek Isaac Newton Telescope Photometric HAlpha Survey (IPHAS), survey digital pertama dari Bima Sakti dalam cahaya tampak, dan yang paling komprehensif dalam cahaya yang diemisikan oleh hidrogen (elemen yang paling berlimpah di alam semesta).
Bintang yang meledak tersebut merupakan sebuah nova, suatu peristiwa yang dipicu oleh perpindahan materi dari satu bintang dalam sistem bintang ganda dekat (close binary star) kepada bintang pasangannya. Nebula yang melingkupi nova ini adalah nebula planeter, yang semestinya telah terbentuk pada fase awal keberadaan bintang ganda, saat lapisan terluar dari salah satu bintang mengalami pelepasan. Hanya ada satu nova yang sebelumnya telah teramati yang terjadi didalam nebula planeter, yakni Nova Persei pada 1901. Kesempatan untuk menyaksikan secara detail saat letupan nova berinteraksi dengan nebula adalah yang pertama kalinya dalam sejarah astronomi.
Nova baru ini, dikenal sebagai V458 Vulpeculae (V458 Vul), menyediakan pengujian penting terhadap permodelan mengenai bagaimana bintang berevolusi. Analisis juga menunjukkan bahwa kombinasi massa dari kedua bintang yang menghasilkan ledakan dapat cukup besar hingga sewaktu-waktu kedua bintang dapat saling berpilin sehingga menghasilkan ledakan supernova yang jauh lebih besar. Aturan bahwa nova di masa depan potensial menjadi supernova masih sangat sulit untuk dianalisis secara detail, dan dengan demikian V458 Vul menyediakan kesempatan bagi para ilmuwan untuk mempelajari lebih dalam mengenai aspek ini dalam evolusi bintang.